Selasa, 16 November 2010

Perhubungan Antarmakna

1 Comments

Kata-kata biasanya mengandung komponen makna yang kompleks. Hal ini mengakibatkan adanya berbagai perhubungan yang memperlihatkan kesamaan, pertentangan, tumpang tindih, dan sebagainya. Para ahli semantik mengkalsifikasikan menjadi kategori sinonim, polisemi, hiponimi, homonim, polisemi, dan antonimi.

1. Sinonim
adalah dua buah kata yang mempunyai kemiripan makna.
contoh kata :
a. perempuan - wanita
b. ayah - bapak
c. suara - bunyi
d. mati - meninggal - tewas - wafat

contoh kalimat :
a. Para perempuan itu memakai jaket yang sama.
Para wanita itu memakai jaket yang sama.

b. Ayah berperan sebagai kepala keluarga
Bapak berperan sebagai kepala keluarga

c. Burung itu mati di dalam sangkar
Temannya meninggal karena kanker
Pengemis malang itu ditemukan tewas di sungai
Turut berduka cita atas wafatnya Direktur Utama PT. Maju Mundur

2. Hiponimi
menyatakan hubungan makna hierarki.
contoh kata :
a. kain (sutera, katun, mori,...)
b. bunga (mawar, matahari, sakura,...)

contoh kalimat :
a. Jasadnya harus diselimuti dengan kain mori.
b. Minggu lalu, wanita itu membeli bunga mawar. lalu di minggu berikutnya, dia membeli bunga melati

3. Homonimi
adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama.
contoh kata :
a. bulan : waktu 30 hari
bulan : nama satelit bumi

b. genting : gawat
genting : benda penutup atap rumah

contoh kalimat :
a. Sudah 3 bulan Amanda tidak pulang ke rumah
Bulan purnama malam ini indah sekali

b. Dalam keadaan genting seperti itu, Mandala masih sempat menolong anak kecil yang terjatuh
Banyak genting yang jatuh akibat badai hebat kemarin

4. Polisemi
adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu
contoh kata :
a. darah
b. bisa

contoh kalimat :
a. Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani
Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik

b. Diego bisa mendapat nilai yang bagus jika dia giat belajar
Bisa ular itu dapat membunuh lawannya hanya dalam 30 detik

5. Antonimi
adalah kata yang memiliki arti berlawanan.
contoh kata :
a. malas - rajin
b. besar - kecil

contoh kalimat :
a. Diego malan belajar, tidak heran kalau nilai yang dia dapat tidak bagus.
Jika Diego rajin belajar, dia pasti bisa naik kelas

b. Baju yang dia pakai besar sekali, tidak sepadan dengan tubuhnya yang kecil

Contoh Surat Undangan Rapat

0 Comments

Depok, 22 April 2010

Nomor : 112/SRUG/III/2010
Lampiran : -
Hal : Undangan Rapat

Kepada Yth :
Seluruh dosen S1 FE Jurusan Akutansi Univ.Gunadarma
Di tempat


Salam hormat,
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat-Nyalah kita berada dalam keadaan sehat dan selalu mendapat perlindungan dari-Nya.

Sehubungan dengan akan dilaksankannya Acara Seminar Nasional, kami selaku panitia mengudang seluruh dosen S1 FE Jurusan Akutansi Universitas Gunadarma untuk menghadiri rapat pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 28 April 2010
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Auditorium Universitas Gundarma gedung 4, lt. 6, Depok

Demikian undangan ini kami sampaikan, mengingat pentingnya acara ini maka kehadiran Bapak/Ibu selaku dosen S1 FE Jurusan Akutansi Universitas Gunadarma untuk hadir tepat pada waktunya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Ketua Panitia




Kartina Dyah

Senin, 01 November 2010

Kalimat Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah

0 Comments

1. Kalimat ilmiah

Kalimat ilmiah adalah tulisan yang disusun secara sistematis dan logis. Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah. Kalimat ilmiah biasa digunakan pada laopran, makalah, tesis, disertasi.

Ciri Ragam Bahasa Tulis :
  1. Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
  2. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
  3. Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap
  4. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu
Ciri Ragam Bahasa Ilmiah : cendekia, lugas, jelas, formal, obyektif, konsisten, bertolak dari gagasan, serta ringkas dan padat.

Contoh kalimat ilmiah :

Infeksi cendawan pembentukan mikroza (CPM) akan mempengaruhi serapan hara fosfor oleh tanaman inang melalui akat terutama tanamaa yang tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor yang mungkin oleh adanya hifa eksternal.

2. Kalimat Semi Ilmiah

Kalimat semi ilmiah merupakan kalimat yang membentukan katanya tidak terlalu formal, tidak terlalu mengikuti metode ilmiah, tetapi tetap konsisten terhadap struktur kalimat yang lengkap dan obyektif atas tulisan tersebut. Kalimat semi ilmiah biasanya digunakan pada artikel, editorial, reportase.

Contoh kalimat semi ilmiah :

Rata-rata orang yang gila kerja tidak merasa sakit kendati sedang sakit. Sebaliknya, orang yang hypochondriac selalu merasa sakit kendati sehat. Baron von Munhausen tercatat mahir melakukan peran secara meyakinkan sehingga dokter bedahnya berhasil dikelabui. Pasien begini merasa puas setiap kali dokternya kecele tidak menemukan penyakitnya.

3. Kalimat Non Ilmiah

Kalimat non ilmiah merupakan kalimat yang tidak formal, dari bentuk bahasa, kosa kata, ataupun struktur, tetapi harus tetap memiliki alur yang jelas dalam penulisan. Tidak memiliki unsur semetodis atau sesistematis seperti layaknya kalimat ilmiah atau semi ilmiah. Kalimat non ilmiah biasa digunakan pada dongeng, hikayat, cerpen, novel.

Contoh kalimat non ilmiah :

Di sebuah perumahan, hiduplah seekor kucing berwarna hitam. Nama kucing itu Molly. Ia tinggal di rumah keluarga Jones. Molly selalu memburu dan memakan tikus-tikus yang suka mencuri makanan di dapur keluarga Jones.

Jadi, dalam hal menulis, baik tulisan ilmiah, semi ilmiah atau non ilmiah, kita harus memperhatikan jenis penulisan yang akan kita buat, tema penulisan, kosa kata yang akan digunakan dan sasaran penulisan tersebut, hal itu baik dilakukan agar karya tulis yang kita buat memiliki kesempurnaan dalam berbahasa dan keobyektifan penulisan.